Sunday, August 21, 2011

Thursday, August 4, 2011

Monday, July 20, 2009

SERTIFIKASI ANGKATAN IX BERAKHIR.

Medan, 18 Juli 2009.
Pembekalan dan Pengujian untuk Sertifikasi Angkatan ke-9 HPJI Sumut berakhir Sabtu 18 Juli 2009 setelah berlangsung sejak 13 Juli 2009 di Hotel Inna Dharma Deli Jln.Balai Kota Medan.

Turut hadir dan memberikan sambutan pada Acara Penutupan adalah Ir Soehartono mewakili DPP HPJI Pusat, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional I Medan diwakili oleh Ir Sofyan Lubis, MSi dan Ir Robermant Sirait dan Ir Taviv Kurniawan mewakili LPJKD Provsu. Dalam sambutannya Roberman yang juga adalah Sekum LPJKD Provsu menyatakan penghargaanya kepada HPJI Sumut yang selalu konsisten menjalankan pelatihan pelatihan yang di HPJI dinyatakan sebagai Pembekalan dan Pengujian dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi bagi anggotanya, menurutnya hal ini seharusnya wajib dilakukan oleh semua asosiasi profesi sebelum menerbitkan SKA bagi anggotanya. Selanjutnya Ir Umar Zunaidi Hasibuan selaku Kepala Dinas Bina Marga Provsu dan juga adalah Ketua DPD HPJI Sumut mengharapkan agar para peserta yang lulus tidak merasa puas diri tetapi terus melakukan peningkatan kemampuan keahlian dan bagi yang kalah anggaplah sebagai kemenangan yang tertunda.
Sebelumnya Ir Selamat Rasidi Simanjuntak selaku ketua Unit Pelaksana Pembekalan BSAD HPJI Sumut telah menyampaikan adanya Peserta yang tidak lulus, yaitu 1 orang Pelaksana dan 2 orang Pengawas. Lazimnya di HPJI, yang diumumkan hanya nama nama Peserta Terbaik saja sedangkan hasil kelulusan Peserta lainnya disampaikan terpisah dalam amplop tertutup. Peserta Terbaik Angkatan IX adalah untuk bidang Pengawasan/Konsultan; 1) Jefri Bangun ST, 2) Torang Sotardodo Sinaga ST dan 3) Sabuddin Rahmatullah ST sedangkan bidang Pelaksana/ Kontraktor; 1).Hernando Natal Ginting, ST, 2).Sigit Isnianto, ST dan 3).Hokkop Situngkir,ST. Peserta Terbaik mendapatkan hadiah Buku 1 unit Kerja HPJI dan pembebasan 1-3 tahun Iuran Anggota. Untuk Peserta yang tidak lulus masih diberi kesempatan mengikuti ulang Pembekalan/Pengujian berikutnya, khususnya terhadap modul modulnya yang nilainya rendah tanpa dipungut biaya Pembekalan/Pengujian. (Foto lainnya, klik di blog BSAD Foto atau dapat diakses di facebook hpji sumut). (b3)

Tuesday, July 14, 2009

BENARKAH TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA MASIH KURANG PERCAYA DIRI

sumber: http://www.bpksdm.pu.go.id

Medan, 13/07/09 (BPKSDM) – Hingga detik ini, patut diakui bahwa tenaga ahli bidang konstruksi di Indonesia masih belum akurat dan percaya diri bahkan terhadap kemampuan dirinya sendiri. Jika permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut dikuatirkan kualitas pekerjaan konstruksi yang dilakukan anak bangsa rendah dan lebih jauh lagi kalah bersaing dengan tenaga ahli konstruksi dari luar negeri. Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Utara Umar Zunaidi Hasibuan yang mewakili Kepala BPKSDM saat membuka Fasilitasi Pembekalan untuk sertifikasi Ahli Pengawas/Pelaksana Jalan dan Jembatan Senin (13/07) di Medan.

Tentunya keterbatasan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja apalagi tidak lama lagi tenaga kerja Indonesia akan berhadapan dan bersaing langsung dengan tenaga kerja luar negeri bahkan di negeri sendiri. “Selain itu Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) mensyaratkan ketersediaan tenaga ahli yang handal, dan ke depan akan makin diperketat peraturan ini”, tegas Umar Hasibuan. Karena itu, pihaknya dan mewakili peserta pelatihan sangat menghargai fasilitasi pelatihan oleh Departemen PU ini.
Sedangkan wakil ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Sumatera Utara Zulkarnain A. Muis pada kesempatan tersebut mengatakan, selain kesiapan tenaga ahli konstruksi, saat ini ‘pekerjaan rumah’ besar yang harus juga diperhatikan pemerintah adalah ketersediaan proyek pekerjaan. “Masih belum cukup jika tenaga ahli dilatih tapi proyeknya sendiri sedikit”, ungkap Zulkarnain Muis.
Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan yang kedua dilaksanakan dan difasilitasi oleh BPKSDM Dep. PU bekerjasama dengan HPJI. Peserta yang mengikuti berasal dari Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam, terdiri dari lima orang ahli pelaksana jalan dan jembatan, serta 37 orang ahli pengawas jalan dan jembatan. Direncanakan pelatihan akan dilakukan selama delapan hari yang diakhiri dengan ujian sertifikasi. Diharapkan dengan ada usaha ini, tenaga ahli konstruksi terutama bidang jalan dan jembatan Indonesia akan makin percaya diri bersaing di kancah pembangunan infrastruktur dalam dan luar negeri. (tw/nn)

Saturday, May 30, 2009

Bina Marga Sumut Terima Sertifikat Manajemen Mutu

Medan,30 Mei 2009 Hr.Analisa

Dinas Bina Marga Sumut menerima sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari PT TUV Nord Jerman. Anugrah tersebut diberikan karena institusi di Pemprov Sumut itu dinilai sudah semakin kompetitif dalam pelayanan kepada masyarakat jasa konstruksi, khususnya di bidang jalan dan jembatan.

Anugrah itu diberikan langsung Ms Coroline Dupont kepada Gubernur Sumut H Syamsul Arifin di Gubernuran Medan, Jumat (29/5), untuk selanjutnya diserahkan kepada Kepala UPT Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu (BPPM) Dinas Bina Marga Sumut Selamat Rasidi Simanjuntak.

“Sertifikat ISO yang kita berikan ini menjadi moment yang baik bagi Pemprov Sumut untuk menarik investor ke daerahnya. Karena, sertifikat tersebut menjadi salah satu parameter, bahwa pelayanan publik di daerah ini sudah semakin ditingkatkan kualitas dan mutunya,” kata Ms Dupont melalui penerjemah. Usai acara, Gubsu berharap pemberian sertifikat itu menjadi motivasi dalam upaya meningkatkan secara gradual kualitas hasil pekerjaan jalan dan jembatan di Sumut.

“Pemberian ISO 9001 : 2000 ini diharapkan lebih meningkatkan lagi pengujian material tanah, dan batuan (agregat) sebagai bahan pembuat hot mix (campuran aspal panas) maupun beton sebagai bahan pembuat jembatan di Sumut ke depannya,” tegas Gubsu.

Pada kesempatan itu, Gubsu juga beharap, setelah ISO sistem manajemen mutu yang ke empat yang diterima SKPD di jajaran Pemprov Sumut ini, maka proses kerja yang sudah lebih baik selama ini bisa dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan lagi melalui perbaikan prosedur, atau pun melalui audit internal, termasuk kaji ulang manajemen.

Motivasi

“ISO sistem manajemen mutu ini kiranya dapat menjadi motivasi SKPD lainnya untuk meraihnya. Karena, semakin banyak SKPD yang mendapatkan, maka bukti bahwa pelayanan publik sudah semakin baik, benar adanya,” tukas H Syamsul.

Kepala Dinas Bina Marga Sumut Umar Zunaidi Hasibuan menambahkan, anugrah ini menjadi bukti bahwa semboyan UPT BPPM Sumut “Menjadikan Kualitas Lebih Terukur” tidak hanya slogan semata. Karena dengan anugrah tersebut, maka prosedur pemeriksaan kualitas material tanah, agregat, aspal, dan semen baik sebelum diolah maupun setelah dicampur/dikerjakan menjadi hot mix dan beton akan dilakukan lebih baik dari sebelumnya.

“ISO sistem manajemen mutu ini juga semakin memotivasi kita ke depan untuk mewujudkan jaringan jalan nasional provinsi yang mantap di Sumatera Utara pada 2012. Karena dari Rp720 miliar dana yang ada pada kita saat ini, itu hanya cukup untuk melakukan perawatan saja, tanpa bisa melakukan peningkatan kualitas jalan,” terangnya.

Sementara itu, Selamat Rasidi Simanjuntak yang menerima ISO berjanji akan semakin menyelaraskan derap langkah pembangunan jalan dan jembatan dengan sejumlah kontraktor yang telah lebih dulu memperoleh sertifikat ISO, khususnya dalam mewujudkan visi misi Gubsu.(ir)

Monday, May 25, 2009

Medan Ambil Alih Perbaikan Jalan



KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrari jalan rusak

Minggu, 24 Mei 2009 21:07 WIB

MEDAN, KOMPAS.com- Wali Kota Medan ingin mengambil alih seluruh perbaikan jalan di wilayah ini. Perbaikan jalan mendesak dilakukan karena desakan kebutuhan pengembangan kota. Perbaikan ini sebagian besar akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Medan 2009.
"Dana perbaikan yang tersedia minim. Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat tidak mempunyai dana cukup untuk memperbaiki jalan di Medan. Sementara kami tidak bisa membiarkan terus jalan di kota ini rusak," kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Gindo Maraganti Hasibuan, Minggu (24/5)
Gindo mengatakan, saat ini Dinas Bina Marga Medan sedang menginventarisir seluruh kondisi jalan. Walau tidak besar, Gindo ingin keterlibatan Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah pusat ikut memperbaiki kondisi jalan di Medan. "Ini kebutuhan Medan sebagai kota metropolis, jika jalannya masih jelek, tidak mungkin dipertahankan," katanya.
Dari pendataan sementara, di Medan terdapat 153 titik kerusakan jalan yang terbentang sepanjang 1.165 kilometer. Kerusakan ini belum termasuk yang terjadi jalan nasional maupun jalan provinsi di Kota Medan. Seluruh jalan yang dikelola Kota Medan sepanjang 2.900 kilometer (km). Adapun jalan berstatus nasional di Medan sepanjang 90 km dan jalan provinsi sepanjang 70 km.
Bukan prioritas
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jalan I (wilayah Sumatera) Winarno merespon baik rencana Pemkot Medan. Menurut dia, tidak semua daerah mempunyai rencana seperti itu. Balai Besar akan mendukung rencana ini, namun tidak dengan mengucurkan seluruh dana operasional. Dari seluruh dana yang mengucur ke Balai Besar I Rp 700 miliar, sebagian besar difokuskan utuk perbaikan jalan lintas timur Sumatera.
"Prioritas kami masih ingin menyambungkan jalan antardaerah. Belum ada angaran khusus untuk kota Medan," katanya. Meski begitu, saat ini Balai Besar Jalan sedang membangun jalan yang menghubungkan antara Bandara Kuala Namu (Deli Serdang) dengan Kota Medan.
Jalan nasional di Sumut terbentang di jalan lintas timur, jalan lintas tengah, jalan lintas barat, dan jalan lintas diagonal. Seluruh jalan ini sepanjang 2.098 km, 304 km di antaranya dalam kondisi rusak (data Badan Pusat Statistik Sumut, 2008). "Dana yang tersedia ini, tuturnya, jauh dari kebutuhan yang sebenarnya. Karena itu kami ingin memanfaatkan dana ini semaksimal mungkin," katanya.NDY

Diskusi HPJI SUMUT dengan Dinas Bina Marga Kota MEDAN

PENINGKATAN KUALITAS JALAN DI KOTA MEDAN DIHARAPKAN DAPAT MENCERMINKAN KOTA METROPOLITAN

By : MT (19 Mei 2009)
Dalam upaya pembangunan jalan di kota Medan menuju sebagai kota metropolitan diharapkan pada saat implementasi pembangunan jalan harus menganut kriteria utama yakni good design, good material, good construction. Kita berharap dengan demikian apa yang menjadi keluhan masyarakat tentang mutu jalan kita tidak akan terjadi, demikian paparan Ir.Burhan Batubara, Sekretaris HPJI Sumut dalam diskusi HPJI Sumut dengan Kadis Bina Marga Kota Medan Dr,Ir,Gindo Hasibuan dan unsur staf yang diadakan pada Selasa, 19 Mei 2009 di kantor PU Bina Marga Kota Medan, Jl.Pinang Baris Medan. Pertemuan dan diskusi seperti ini juga akan dilakukukan dengan stakeholder transportasi darat lainnya dalam upaya HPJI Sumut ikut berpartisipasi meningkatkan efektifitas infrastruktur bidang jalan di Sumut.

Ir.Zulkarnain Muis MEng,Msc (Wakil Ketua-I HPJI Sumut) juga merasa gelisah dengan semakin buruknya kondisi jalan di kota Medan dan menganjurkan agar pengelolaan jalan lebih professional dan inovatif, seharusnya pengelolaan jalan sudah memiliki system manajemen jalan terpadu, sehingga secara cepat semua kondisi jalan dapat terpantau dan segera mendapatkan penanganan yang cepat; bukankah jalan rusak jika terlambat ditangani juga akan otomatis memerlukan biaya yang semakin besar, sehingga biaya penanganan jalan tidak akan pernah cukup.
Pengelolaan jalan kota perlu inovasi baru, misalnya recycling ataupun rigit pavement; dibeberapa ruas jalan terlihat elevasi permukaan aspal semakin tinggi dan hampir rata dengan kerb trotoar maupun median, seperti halnya di jln.Juanda, barrier beton ditengah jalan yang ada sudah semakin rendah terbenam aspal dan tidak efektif lagi membatasi penyeberang jalan; barrier beton sudah bisa dilangkahi. Menurut Burhan-yang pernah bertugas di MUTP (Medan Urban Transportation Project) bahwa Jln.Juanda merupakan salah satu produk MUTP thn ‘90an, pembuatan barrier beton (tipe Yorkshire) itu adalah sebagai upaya pengendalian kelancaran jl.Juanda sebagai inner ringroad kota. Dinas BM Kota disamping perlunya meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi jalan juga diharapkan berperan aktif mengamankan efektifitas fungsi jalan sesuai hirarkinya sebagaimana dimaksudkan dalam UU No.38/2004 dan PP No.34/2006 tentang Jalan.

Kemudian tentang spesifikasi teknis dan hubungannya dengan harga satuan maka sebaiknya menggunakan analisa harga satuan versi Dirjen BM, demikian Ir.Naek P. Hutagalung (Dewan Penasehat HPJI Sumut). Dingatkan mengingatkan pentingnya kualitas pekerjaan jalan dengan penerapan sistem manajemen mutu yang konsisten, ditambahkan lagi bahwa sebagaimana lazimnya bahwa tidak ada pembayaran terpisah untuk pengujian mutu artinya biaya pengujian sudah termasuk didalam harga satuan produk yang akan dibayar atau lebih tegas lagi “produk jalan yang tidak lolos pengujian laboratorium tidak akan pernah dibayar” dan data uji laboratorium tersebut sebagai bukti produk yang dibayar, jadi yang dapat dibayar adalah sesuai kuantitas dan kuantitas (mutu).

Ir.Relus Siagian, selaku Dewan Penasehat DPD HPJI Sumut mengungkapkan secara panjang lebar tentang perencanaan tebal perkerasan dan hubungannya dengan kenapa umumnya mutu konstruksi jalan dulu lebih baik terutama yang berbentuan asing yang umumnya lebih baik, serta hal hal praktis yang ditemuinya dalam pengalamannya sebagai mantan pimpiman proyek berbantuan luar negeri.
Kadis Bina Marga Kota Medan Dr.Ir.Gindo Hasibuan beserta staf dari unsur Kasubdis dan staf menyambut baik kegiatan HPJI Sumut ini dalam rangka saling bertukar pikiran dalam upaya meningkatkan kualitas konstruksi jalan di kota Medan. Diharapkan bahwa pertemuan ini tidak hanya sekali, sebab kami merasakan nilai tambah yang disampaikan oleh organisasi profesi dalam upaya transfer of knowledge, terutama dalam hal pembanguna jalan perkotaan, imbuh beliau dalam kata penutup diskusi.
Turut hadir dari DPD HPJI Sumut Wakil Ketua-III: (Bidang Infokom & Pendanaan) Ir. Murlan Tamba, MM.